Sekilas Gambaran mengenai Hikayat Hang Tuah dalam Karya Sastra Melayu

0

Selamat datang di IDNOffice.my.id, Situs yang menyediakan berbagai macam tutorial, tips dan trik microsoft Office serta keperluan file kantor anda terlengkap di Indonesia. Selain itu, Anda juga bisa mengunduh berbagai macam Contoh Surat Bisnis, Surat Dinas, Surat Izin, Surat Kuasa, Surat Lamaran Kerja, Surat Pemberitahuan, Surat Penawaran, Surat Pengunduran Diri, Surat Peringatan, Surat Perjanjian, Surat Pernyataan, Surat Resmi, Surat Undangan dll dengan berbagai macam format sesuai kebutuhan.

Berikut ini adalah Sekilas Gambaran mengenai Hikayat Hang Tuah dalam Karya Sastra Melayu - .
Download Kumpulan Contoh Surat Template DOC, PPT, PDF AI, CDR, EPS, SVG, PNG, atau JPEG di IDNOffice.my.id. Download Contoh Surat Bisnis, Surat Dinas, Surat Izin, Surat Kuasa, Surat Lamaran Kerja, Surat Pemberitahuan, Surat Penawaran, Surat Pengunduran Diri, Surat Peringatan, Surat Perjanjian, Surat Pernyataan, Surat Resmi, Surat Undangan,Template undangan, template desain, serta semua keperluan kantor anda secara gratis all format. Download logo vector format lengkap.
Contohsuratku.net - Untuk lebih jelasnya mengenai Hikayat Hang Tuah dalam Karya Sastra Melayu silahkan simak penjelasan kami berikut ini :
Sekilas Gambaran mengenai Hikayat Hang Tuah dalam Karya Sastra Melayu

Hikayat Hang Tuah

Bapanya bernama Hang Mahmud manakala ibunya pula ialah Dang Merdu Wati. Bapanya juga pernah menjadi hulubalang istana yang handal suatu ketika dulu, begitulah juga ibunya yang merupakan keturunan dayang di istana. Hang Tuah ialah Laksamana yang terkenal dengan kesetiaannya kepada Raja dan merupakan petarung silat yang amat handal dan tiada tolok bandingnya.
Hang Tuah dan empat orang kawannya: Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang Lekir dan Hang Lekiu menuntut ilmu bersama Adiputra di Gunung Ledang. Selesai menuntut ilmu, mereka berlima kembali ke kota Melaka.
Pada suatu hari, mereka berjaya menyelamatkan Dato' Bendahara (iaitu Perdana Menteri) daripada seorang lelaki yang sedang mengamok. Dato' Bendahara kagum dengan ketangkasan mereka dan menjemput mereka semua ke rumahnya dan seterusnya mengambil mereka untuk bertugas di istana.
Sejak itu Hang Tuah dan sahabat-sahabatnya amat disayangi oleh Sultan hinggalah Hang Tuah mendapat gelar Laksamana. Semasa mengiringi Sultan Melaka ke Majapahit di tanah Jawa, Hang Tuah telah berjaya membunuh seorang pendekar Jawa bernama Taming Sari. Dalam pertarungan itu Taming Sari, seorang pendekar yang kebal yang tidak dapat dilukakan. Tetapi Hang Tuah mengetahui bahawa kekebalan Taming Sari terletak pada kerisnya. Oleh itu Hang Tuah berjaya merampas keris berkenaan dan membunuh Taming Sari. Keris itu kemudiannya dianugerahkan oleh Betara Majapahit kepada Hang Tuah. Pemilik keris ini akan turut menjadi kebal seperti pendekar Jawa Taming Sari.[perlu rujukan]
Hang Tuah telah diutuskan ke Pahang bagi mendapatkan Tun Teja untuk dijadikan permaisuri Sultan Melaka. Ketika Hang Tuah ke Pahang, Melor turun dari Gunung Ledang mencari Hang Tuah. Melor telah ditawan oleh Tun Ali atas hasutan Patih Karma Vijaya bagi dijadikan gundik Sultan. Atas muslihat Tun Ali juga, Hang Tuah yang kembali dari Pahang akhirnya dapat berjumpa Melor, tetapi Sultan juga turut menyaksikan perbuatan Hang Tuah itu. Melor dan Hang Tuah dihukum bunuh kerana difitnah berzina dengan Melor yang telah menjadi gundik Sultan. Namun, hukuman mati tidak dilaksanakan oleh Bendahara sebaliknya Hang Tuah disembunyikannya di sebuah hutan di Hulu Melaka.
Hang Jebat telah dilantik oleh Sultan menjadi Laksamana menggantikan Hang Tuah dan keris Taming Sari telah dianugerahkan kepada Hang Jebat. Hang Jebat sebagai sahabat karib Hang Tuah, menyangka bahawa Hang Tuah telah teraniaya dan telah menjalani hukuman mati. Hang Jebat (menurut Hikayat Hang Tuah) atau Hang Kasturi (menurut Sejarah Melayu), bertindak derhaka kepada Sultan dan mengambil alih istana. Tidak ada pendekar atau panglima di Melaka yang dapat menentang Hang Jebat (atau Hang Kasturi) yang telah menjadi kebal kerana adanya keris Taming Sari di tangannya.
Sultan Mahmud terpaksa melarikan diri dan berlindung di rumah Bendahara. Pada masa itu baginda baru menyesal kerana membunuh Hang Tuah yang tidak bersalah. Inilah masanya Bendahara memberitahu yang Hang Tuah masih hidup. Hang Tuah kemudiannya telah dipanggil pulang dan dititahkan membunuh Hang Jebat. Setelah tujuh hari bertarung, Hang Tuah akhirnya berjaya merampas semula Taming Sarinya daripada Hang Jebat dan membunuhnya.

Sekilas Gambaran mengenai Hikayat Hang Tuah

Hikayat Hang Tuah adalah sebuah karya sastra Melayu yang termasyhur dan mengisahkan Hang Tuah.

Dalam zaman kemakmuran Kesultanan Malaka, adalah Hang Tuah, seorang laksamana yang amat termasyhur. Ia berasal dari kalangan rendah, dan dilahirkan dalam sebuah gubug reyot. Tetapi karena keberaniannya, ia amat dikasihi dan akhirnya pangkatnya semakin naik. Maka jadilah ia seorang duta dan mewakili negeranya dalam segala hal.

Hang Tuah memiliki beberapa sahabat karib: Hang Jebat, Hang Kesturi, Hang Lekir dan Hang Lekiu. Ada yang berpendapat bahwa kedua tokoh terakhir ini sebenarnya hanya satu orang yang sama saja. Sebab huruf Jawi wau; "ﻭ" dan ra; "ﺭ" bentuknya sangat mirip. Tetapi yang lain menolak dan mengatakan bahwa kelima kawan ini adalah versi Melayu dari Pandawa lima, tokoh utama dalam wiracarita Mahabharata.

Hikayat ini bercerita pada kesetiaan Hang Tuah pada Sri Sultan. Bahkan ketika ia dikhianati dan dibuang, teman karibnya, Hang Jebat yang memberontak membelanya akhirnya malah dibunuh oleh Hang Tua. Hal ini sampai sekarang, terutama di kalangan Bangsa Melayu masih menjadi kontroversial. Siapakah yang benar: Hang Tuah atau Hang Jebat?

Selain itu setting cerita ini adalah di Malaka sekitar abad ke-14 Masehi. Sebab banyak diceritakan dalam hikayat ini perseteruan antara Malaka dan Majapahit.

Banyak kritik ditujukan kepada orang Jawa dalam hikayat ini. Meskipun begitu senjata paling ampuh, yaitu sebilah keris, berasal dari Majapahit. Malah Hang Tuah dan lima bersaudara dikatakan menuntut banyak ilmu kebatinan dari petapa Jawa.

Demikian artikel tentang Sekilas Gambaran mengenai Hikayat Hang Tuah dalam Karya Sastra Melayu yang sempat kami bagikan dan jangan lupa baca jaga :

 

Bingung cara mengunduh? Baca tata Cara Unduh Contoh Surat Bisnis, Surat Dinas, Surat Izin, Surat Kuasa, Surat Lamaran Kerja, Surat Pemberitahuan, Surat Penawaran, Surat Pengunduran Diri, Surat Peringatan, Surat Perjanjian, Surat Pernyataan, Surat Resmi, Surat Undangan,Template undangan, template desain, logo dll di situs ini. Gunakan fitur pencarian atau gunakan Sitemap untuk mempermudah pencarian logo, poster, banner, spanduk, id card, kartu nama, twibbon, dll di situs ini.
Not sure how to download? Read system How to Download Examples of Business Letters, Official Letters, Permits, Power of Attorney, Job Application Letters, Notification Letters, Offer Letters, Resignation Letters, Warning Letters, Agreement Letters, Statement Letters, Official Letters, Invitation Letters, Invitation Templates, design templates, logos etc. on this site. Use the search tool or use Sitemap to make finding Official Letters, Permits, Power of Attorney, Job Application Letters, Notification Letters, Offer Letters, Resignation Letters, Warning Letters, etc. on this site.
Lihat Ketentuan Layanan sebelum Anda mengunduh contoh surat, Anda dianggap setuju dengan ketentuan tersebut setalah mengunduh contoh surat di situs ini. Jika ada kesalahan tautan unduhan, mohon laporkan ke admin melalui halaman Formulir Kontak agar dapat segera diperbaiki.
See Terms of Service before you download the logo, you are deemed to agree with these terms after downloading the Official Letters on this site. If there is an error in the download link, please report it to the admin via the Contact Form page so that it can be fixed immediately.

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Post a Comment (0)

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top